Rabu, 30 Oktober 2013

Abstrak 1

Bukannya mengeluh atau apa, semuanya terasa kalut. Bingung, campur aduk. Bahasa abstrak pun berkeliaran di otak, terus menerus memicu suatu rangsang untuk berpikir. Negatif atau positif. Malam ini dingin, angin pun menusukan lancipnya ke arah dada yang masih mencari rasa hangat, dimana hangat? Sudah hilangkah hangat?. Tubuh yang merasa kehilangan pun harus segera melakukan adaptasi. Apa yang harus ia lakukan sementara pikiran dan badan yang tidak ingin berpadu menjadi satu, lebur dalam satu pejaman. Menunggu dan menunggu, biarkan waktu yang menjawab, karena waktu akan membawa mereka kesatu titik jenuh. Sampai akhirnya mereka hilang dalam kegelapan malam. Berharap tatkala sang surya mulai meninggikan wajahnya,  semua tanya "mengapa?" Sudah terjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar